Salurkan 10.800 Telur Atasi Stunting, Alfamidi Raih Penghargaan di Festival Bangga Kencana

Atas kontribusi dalam pengentasan stunting di Kota Samarinda, PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) meraih penghargaan sebagai ‘Orang Tua Asuh’ dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Festival Bangga Kencana ke-3. 

Kota Samarinda menjadi tuan rumah festival yang menjadi agenda tahunan BKKBN dalam percepatan pembangunan keluarga, pengendalian kependudukan dan penanggulangan stunting di Indonesia. Turut hadir Wakil Wali Kota Samarinda H. Saefuddin Zuhri, perwakilan BKKBN pusat dan daerah, tokoh masyarakat serta mitra strategis dari berbagai sektor. 

Penghargaan yang Alfamidi terima ini sebagai bentuk apresiasi, komitmen dan kontribusi nyata dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda. 

Branch Manager Alfamidi Cabang Samarinda, Markus Nurdianto bersyukur atas penghargaan yang Alfamidi terima dalam festival ini.
“Kami merasa bangga dan terhormat atas kepercayaan yang diberikan. Harapan kami ke depannya, Alfamidi dapat terus berkontribusi bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung program penurunan angka stunting,” kata Markus.

Menurut Markus, penghargaan ini menjadi motivasi bagi Alfamidi untuk terus berperan aktif sebagai mitra strategis dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

Selama enam bulan terakhir, Alfamidi menjalankan program Protein Cegah Stunting di wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas dengan menyalurkan 60 butir telur setiap bulan kepada penerima manfaat. Secara keseluruhan, Alfamidi cabang Samarinda telah menyalurkan 10.800 butir telur kepada 29 balita dan 1 ibu hamil yang mengalami masalah gizi.

Hasil dari program ini menunjukkan capaian positif, di mana 25 balita dan 1 ibu hamil dinyatakan lulus, mengalami peningkatan status gizi dan berat badan. 

Satgas Stunting Kota Samarinda, Eko Deddy Novianto mengapresiasi kontribusi Alfamidi dan para mitra lainnya yang terlibat dalam program percepatan penurunan stunting.

“Penurunan stunting butuh komitmen bersama dari masyarakat, pemerintah, individu, dan dunia usaha. Keterlibatan perusahaan swasta menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah gizi yang berdampak pada generasi masa depan,” jelas Eko.

Ia berharap, kolaborasi dan penguatan intervensi dapat diperluas ke program lainnya seperti Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). 

Melalui inisiatif seperti ini, Alfamidi berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan keluarga yang berkualitas dan generasi Indonesia yang sehat serta bebas dari stunting.